Lanjut
Jadi Terus
Cerita
ini tentang pengalama penulis yang pada waktu itu yang akan berencana pergi ke
suatu tempat wisata. Ceritanya penulis berencana pergi berdua sama teman menuju
curug di wilayah bogor, waktu dan tempat sudah direncanakan yaitu senin pagi
waktu Indonesia bagian barat, padahal penulis sendiri waktu itu masih berada
dibanten. Pada Minggu malam penulis baru sampai dirumah dan tanpa disadari
kalau besok ada rencana pergi lagi menuju curug, paginya sebelum berangkat
penulis ingat betul ada kicembon (sesepuh) berkunjung kerumah tanpa rasa malu
yahhh namanya juga lagi kurang enak badan (pegel-pegel) mintalah untuk pijat
tradisional. Badan sudah merasa lebih baik, dan dikabari lah buat rencana pergi
ke curug tersebut, padahal kalau bukan sudah janji mungkin ga bakalan di
jadiin. “Seorang laki-laki kalau sudah memuat janji pantang untuk diingkari”
kalau bukan janjinya yang dipercaya mau apa lagi.
Tanpa
pikir panjang x tinggi x lebar penulis berangkat berdua sama teman, kurang
lebih perjalanan 4 jam menuju TKP, sesamapinya di sana kita berkeliling-keliling
sampai jam 13:00 + makan siang. Di sanapun penulis ga terlalu memaksakan untuk
turun ke curug dikarenakan lg kurang enak badan. Dalam perjalanan pulang
penulis kembali merasa pegal-pegal dan sesampainya dirumah kembali meminta
bantuan ki cembon buat pijat tradisioan dirumah (kok bisa kebetulan ki cembon
masih ada dirumah, penulis juga heran) dalam sehari penulis meminta pijat 2
kali (pagi dan malam) mungkin karena kelewat gedeknya kok rasanya pijitan yang
kedua malah bikin sakit atau mungkin kelewat pegelnya jadinya badan jadi kaku
ga karuan (3 hari istirahat total), semenjak itu penulis pikir-pikir dulu kalau
mau bikin rencana ga pake ngandalin kata LANJUT JADI TERUS kalau keadaannya
emang ga memungkinkan lebih baik bilang TIDAK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar