13/11/13

Lanjut Jadi Terus



Lanjut Jadi Terus
Cerita ini tentang pengalama penulis yang pada waktu itu yang akan berencana pergi ke suatu tempat wisata. Ceritanya penulis berencana pergi berdua sama teman menuju curug di wilayah bogor, waktu dan tempat sudah direncanakan yaitu senin pagi waktu Indonesia bagian barat, padahal penulis sendiri waktu itu masih berada dibanten. Pada Minggu malam penulis baru sampai dirumah dan tanpa disadari kalau besok ada rencana pergi lagi menuju curug, paginya sebelum berangkat penulis ingat betul ada kicembon (sesepuh) berkunjung kerumah tanpa rasa malu yahhh namanya juga lagi kurang enak badan (pegel-pegel) mintalah untuk pijat tradisional. Badan sudah merasa lebih baik, dan dikabari lah buat rencana pergi ke curug tersebut, padahal kalau bukan sudah janji mungkin ga bakalan di jadiin. “Seorang laki-laki kalau sudah memuat janji pantang untuk diingkari” kalau bukan janjinya yang dipercaya mau apa lagi.
Tanpa pikir panjang x tinggi x lebar penulis berangkat berdua sama teman, kurang lebih perjalanan 4 jam menuju TKP, sesamapinya di sana kita berkeliling-keliling sampai jam 13:00 + makan siang. Di sanapun penulis ga terlalu memaksakan untuk turun ke curug dikarenakan lg kurang enak badan. Dalam perjalanan pulang penulis kembali merasa pegal-pegal dan sesampainya dirumah kembali meminta bantuan ki cembon buat pijat tradisioan dirumah (kok bisa kebetulan ki cembon masih ada dirumah, penulis juga heran) dalam sehari penulis meminta pijat 2 kali (pagi dan malam) mungkin karena kelewat gedeknya kok rasanya pijitan yang kedua malah bikin sakit atau mungkin kelewat pegelnya jadinya badan jadi kaku ga karuan (3 hari istirahat total), semenjak itu penulis pikir-pikir dulu kalau mau bikin rencana ga pake ngandalin kata LANJUT JADI TERUS kalau keadaannya emang ga memungkinkan lebih baik bilang TIDAK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar