Whistle
Blowing
Whistle Blowing adalah tindakan yang
dilalukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan
kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak
lain. Pihak yang dilapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau
masyarakat luas. Contoh Whistle
Blowing adalah tindakan seorang karyawan yang melaporkan penyimpangan
keuangan perusahaan. Penyimpangan ini dilaporkan kepada pihak direksi atau
komisaris. Contoh lain adalah tindakan karyawan membocorkan tindakan perusahaan
yang membuang susu dalam jumlah besar demi mempertahankan stabilitas harga
susu. Atau kecurangan perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai. Atau
pula, manipulasi perusahaan dibagian produksi yang mengurangi atau menaikan
kadar unsur kimia tertentu dari standar normal dengan maksud untuk mengurangi
biaya produksi atau membuat konsumen ketagihan dan pada akhirnya mendatangkan
keuntungan besar bagi perusahaan. Demikian pula laporan mengenai manipulasi
atau neraca perusahaan hanya untuk bisa go
public.
Whistle
blowing dibagi menjadi dua yaitu :
• Whistle Blowing internal, yaitu
kecurangan dilaporkan kepada pimpinan perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi
tahu harus bersikap netral dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang,
lembaga, otoritas, kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan,
kejujuran, dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia
pada pemimpin melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai
moral
• Whistle Blowing eksternal, yaitu
membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak luar seperti masyarakat karena
kecurangan itu merugikan masyarakat, motivasi
utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu
diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut
ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang
dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.
“Menurut
saya tindakan seorang karyawan pekerja yang berani mengungkapkan kebenaran itu
harus mendapat penghargaan seperti pahlawan-pahlawan terdahulu, karna tidak
semua orang berani mengungkapkan pendapat katakana benar walaupun itu pahit”
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar