Pelaporan
dan Pengungkapan
Menjelaskan bagaimana praktek
pengungkapan akuntansi dipengaruhi oleh perbedaan tata-kelola keuangan
perusahaan di suatu negara.
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi,
tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam
tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan
Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan
pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh
perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di kebanyakan negara-negara
lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang),
Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau
pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.
Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai
posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Pengungkapan
Sukarela
Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar
mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer
berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela. Pemilihan
pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan
insentif mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan,
seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga
(seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi
mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi
dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan
pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para
pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
Ketentuan
Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi
informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan
kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu
negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris,
dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang
ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang
saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya,
yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam)
sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak
ada.
Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas
menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan
asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan
dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan
meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas
pasar keseluruhan.
Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat
Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi
informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan
domestik. Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka
dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan
pengungkapan terkini melindungi investor dan memastikan kualitas pasar modal
AS.
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Praktik pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan respons
manajer terhadap kebutuhan pengungkapan dan insentif mereka untuk menyediakan
informasi laporan keuangan kepada pengguna secara sukarela.
-
Pengungkapan Informasi Progresif
Informasi
progresif meliputi
(1)
Perkiraan pendapatan, laba rugi, arus kas, pengeluaran modal, dan hal keuangan
lainnya;
(2)
Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi masa depan;
(3)
Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.
Tujuan
utama investor dan analis tersebut adalah menilai pendapatan dan arus kas di
masa depan.
-
Pengungkapan Segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk
disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat
mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami
secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh
terhadap keseluruhan perusahaan.
-
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung
jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah,
kelompok aktivis, dan masyarakat umum. Informasi mengenai kesejahteraan
karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang
permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan
pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan
tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor
karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
-
Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik Dan Prinsip
Akuntansi Yang Digunakan
Laporan
khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik meliputi :
(1)
“Laporan ulang yang mudah” tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing;
(2)
pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya;
(3)
posisi laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan prinsip akuntansi kedua;
(4)
sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan
prinsip akuntansi kedua.
-
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
- Komponen dari rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan adalah infrastruktur pasar, lingkungan hukum, pengaturan lingkungan, dan informasi infrastruktur.
- Pengungkapan pengelolaan perusahaan mencakup laporan bagaimana pemerintah mengelola informasi tentang jajaran direktur, dan sebuah pembahasan pengendalian internal.
-
Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
- World Wibe Web terus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua.
- Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui Web adalah extensible Bussiness Reporting Language (XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau data.
-
Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-negara Dengan Pasar Baru Muncul.
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara
dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya
daripada perusahaan dari Negara berkembang. Tingkat pengungkapan yang rendah di
negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola
perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu
berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan
kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya
kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila
dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju. Namun demikian, permintaan
investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di
Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons
terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat
dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Manajer.
Penguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan
dan praktik pelaporan keuangan yang luas sehingga manajer harus dan sukarela
mengungkapkan laporan keuangan. Para manajer dari banyak perusahaan
terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang
bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di
seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki
pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
Praktek
pengungkapan akuntansi dipengaruhi oleh perbedaan tata kelola keuangan
perusahaan disuatu Negara.
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi,tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan.
Di Amerika Serikat, Inggris, dan negara – negara Aglo
Amerika lainya pasar ekuitas tersebar luas antara pemegang saham dan
perlindungan terhadap investor sangat ditekankan.Investor intitusional
memainkan peranan penting , menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang
saham yang meningkat. Pengukapan public sangatlah maju sebagai respos terhadap
akuntabilitas perusahaan public.
Di Negara lain seperti Prancis, Jepang, dan beberapa Negara
berkembang kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank
merupakan sumber utama pembiayaan perusahaan dan menetapkan disiplin
perusahaan. Pengunkapan public tidak terlalu maju di pasar – pasar ini dan
perbedaan besar dalam jumlah informasi yang di berikan kepada pemegang saham
besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada public masih diperbolehkan.
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal
yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung
jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan
dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan
kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan
peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis. Pengungkapan
laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang
menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai
penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar
berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan
di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak
internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa
dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik
yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih
maju. Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan
yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak
regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan
pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan
penegakan aturan.
Persoalan-persoalan
penting yang mempengaruhi keputusan manajemen untuk membuat pengungkapan
keputusan.
Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan mereka. Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam
menyediakan inf untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap2 kegiatan dan keputusan
manajemen yg berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh kana itu untuk
dapat menyediakan informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembang system informasi hrs memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok
informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data
keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa
hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan :
- Tentang pada siapa informasi diungkapkan
- Tentang tujuan informasi
- Tentang seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan
- Tentang bagaimana informasi diungkapkan
- Tentang waktu pengungkapan informasi
Kegiatan
manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3
bagian :
1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen
tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan
tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar
dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas
harus pandai mengevaluasinya, harus dapat bereaksi terhadap kesempatan yang
diberikan oleh lingkungan luar, misal produk baru, pasar baru. Selain itu
manajemen tingkat atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari lingkungan luar yang
merugikan organisasi dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi kesempatan.
Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yang dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dalam waktu 5 tahun menjadi penjual terbesar di dalam industri dengan menguasai 60% pasar.
Penentuan strategi : Manajemen tingkat atas menentukan tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuannya. Dengan strategi semua kemampuan yang berupa sumber daya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
Penetapan tujuan adalah apa yg igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yang dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan perusahaan adalah dalam waktu 5 tahun menjadi penjual terbesar di dalam industri dengan menguasai 60% pasar.
Penentuan strategi : Manajemen tingkat atas menentukan tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuannya. Dengan strategi semua kemampuan yang berupa sumber daya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
2. Pengendalian manajemen : sistem untuk meyakinkan bahwa
organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Ini merupakan tingkatan taktik (tactical Level), yaitu bagaimana
manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat
dilakukan dengan berhasil. Taktik yamg dijalankan biasanya bersifat jangka
pendek ± 1 tahun. Proses pengendalian manajemen terdiri dari pembuatan program
kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa
tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini
merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian
manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian
manajemen dan difokuskan pada tugas tingkat bawah.
Tipe keputusan Manajemen
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan
manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.Keputusan dibagi
dalam 3 tipe:
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Contoh : Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Contoh : Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.
Tipe Informasi
Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai
pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan keuangan saja,
tetapi mempunyai peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi
manajemen untuk fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengukuran dan
pengendalian. Laporan dari sistem informasi memberikan informasi kepada
manajemen mengenai permasalahan yang terjadi didalam organisasi untuk menjadi
bukti yang berguna didalam menentukan tindakan yg diambil. Sistem informasi
menyediakan 3 macam tipe informasi :
1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information) : informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan. Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
2. Informasi Pengarahan perhatian (attention directing information) : membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yg menyimpang, ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
3. Informasi Pemecahan masalah (Problem Solving information) : informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yg tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information) : informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan. Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
2. Informasi Pengarahan perhatian (attention directing information) : membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yg menyimpang, ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
3. Informasi Pemecahan masalah (Problem Solving information) : informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yg tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
Karakteristik
Informasi
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh
manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap2
tingkatan manajemen dengan kegiatan yg berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang
berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain:
1. Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring(terfilter), lebih ringkas dan padat.
1. Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring(terfilter), lebih ringkas dan padat.
2. Luas Informasi : manajemen bawah karakteristik informasi.
Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer
bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi,
karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan
dengan masalah yang luas.
3. Frekuensi informasi : Manajemen tingkat bawah frekuensi
informasi yg diterimanya adalah rutin, krn digunakan oleh manajer bawah yg
mempunyai tugas yg terstruktur dgn pola yg berulang2 dari waktu ke waktu.
Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc
(mendadak), krn manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tdk
terstruktur yg pola dan waktunya tdk jelas.
4. Waktu Informasi : Manajemen tingkat bawah, informasi yg
dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah di
dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk
manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi
prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut
nilai masa depan.
5. Akses Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang
periodenya berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem
informasi yg memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses
informasi tidak dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya
untuk level lebib tinggi, periode inf yg dibutuhkan tidak jelas, sehingga
manajer tingkat atas perlu disediakan akses on line untuk mengambil informasi
kapan pun mereka membutuhkan.
6. Sumber Informasi : Karena manajemen tingkat bawah lebih
berfokus pd pengendalian internal perusahaan, maka manajer tingkat bawah lebih
membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan
sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan
strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga
membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.
Peran
Manajemen
1. Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat
terdiri dari figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi
untuk kegiatan di luar organisasi.
Pemimpin (leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan,
memotivasi, dan mendukung bawahannya.
Penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
Penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2. Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat
syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yang paling mutakhir
dan sebagai penyebar (disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi.
Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk
menjawab pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah
sebagai entreprenuer, sebagai orang yang menangani gangguan, sebagai orang yg
mengalokasikan sumber daya organisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi
konflik di dalam organisasi.
Tahapan
Pengambilan Keputusan
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
1. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
2. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
1. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
2. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
Tujuan
pengungkapan akuntansi dalam pasar ekuitas.
Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi
merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para
penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk
pemanfaatan yang paling produktif. Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam
jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi
yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada
modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi,
Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi
koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang
mereka tanamkan.
Kaitan
konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari
teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
- Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
- Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
- Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
- Para investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
- Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
- Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
Perbedaan
mendasar praktek pengungkapan keuangan perusahaan dalam berbagai aspek.
Dalam keadaan informasi asimetri yang tinggi, maka pemakai
laporan keuangan tidak mempunyai informasi yang cukup untuk mengetahui apakah
laporan keuangan, khususnya laba telah dimanipulasi. Teori market
microstructure mengatakan bahwa salah satu masalah adverse selection yang
dihadapi pengambil keputusan adalah adanya kemungkinan informasi firm-specific
yang material tidak diungkapkan ke publik (Yanivi, 2003). Regulator pasar modal
dapat mengurangi asimetri informasi ini dengan membuat ketentuan minimal atas
pengungkapan yang perlu dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
Salah satu regulasi tersebut adalah keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal
nomor Kep-06/PM/2000 tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Greenstein dan
Sami (1994) dalam Yanivi (2003) meneliti dan menemukan bahwa kewajiban dari
Securitas Exchange Commite (SEC) mengenai disclosure segmentasi perusahaan
publik di pasar saham Amerika Serikat telah menurunkan informasi asimetri yang
ditunjukkan dengan mengecilnya bid-ask spread saham perusahaan.
Tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna
laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Terdapat tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh,
pengungkapan wajar, dan pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada
seluruh informasi yang diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan
maupun informasi non keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan
keuangan tetapi juga mencakup informasi yang diberikan pada management letter,
company prospect dan sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang
diwajibkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar
adalah pengungkapan cukup ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh
pada kewajaran laporan keuangan seperti contingencies, commitments dan
sebagainya.
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif
atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan rugi laba, laporan arus
kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban
kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi
yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Catatan
atas laporan keuangan mengungkapkan:
- Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
- Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
- Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
Tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu
pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Terdapat tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan
penuh, pengungkapan wajar, dan pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu
pada seluruh informasi yang diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan
maupun informasi non keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan
keuangan tetapi juga mencakup informasi yang diberikan pada management letter,
company prospect dan sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang
diwajibkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar
adalah pengungkapan cukup ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh
pada kewajaran laporan keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Kualitas
Pengungkapan
Kualitas Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan
dikenal dengan berbagai konsep. Antara lain kecukupan (adequacy) (Buzby, 1975),
kelengkapan (comprehensiveness) (Barret, 1976), Informatif (informativeness)
(Alford et al., 1993), dan tepat waktu (time lines) (Courtis, 1976; Whittred,
1980). Imhoff (1992) menunjuk pada tingkat kelengkapan sebagai karakteristik
kualitas pengungkapan, sementara Singhvi dan Desai (1971) menunjuk pada
kelengkapan (completeness), akurasi (Accuracy), dan keandalan (reliability)
sebagai karakteristik kualitas pengungkapan. Indikator empiris kualitas
ungkapan tersebut berupa indeks pengungkapan (disclosure index) yang merupakan
rasio (ratio) antara jumlah elemen (item) informasi yang dipenuhi dengan jumlah
elemen yang mungkin dipenuhi. Makin tinggi angka indeks pengungkapan, maka
makin tinggi kualitas.
Sumber :
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta : Salemba
Empat,2005.
RESKINO,
SE., Akt., M. Si, AKUNTANSI INTERNASIONAL “Akuntansi Internasional” Simon
& Schuter(Asia) Pte, Ltd. Salemba Empat, Jakarta : 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar